Jumat, 13 Juni 2014

Kontrol Kualitas (Quality Control)

Kontrol kualitas (Quality Control) bertujuan menjaga danmengarahkan agar kualitas produk perusahaan dapat dipertahankan sesuaidengan rencana. Kontrol kualitas sangat diperlukan dalam memproduksisuatu barang untuk menjaga kestabilan mutu. Tidak hanya dalam industri,kontrol kualitas dibutuhkan juga pada manajemen. Kontrol kualitas secarastatistik berbeda dengan kontrol kualitas secar kimia atau fisika. Pada kontrolkualitas secara statistik tidak menghendaki “terbaik“ absolut, tetapi kualitasyang diinginkan adalah yang memenuhi permintaan konsumen.Biasanya permintaan konsumen ini diwujudkan dalam dua syarat :a. Akhir kegunaan suatu produk.b. Harga jual suatu produk.Pada proses produksi dua syarat ini dijabarkan dalam bentuk :a. Spesifikasi ukuran.b. Ciri–ciri operasi.c. Ongkos produksi.d. Syarat produksi untuk menghasilkan produk yang dikehendaki.Biasanya syarat–syarat ini tidak dapat dipenuhi secara tepat, baiksecara ekonomi maupun prakteknya sehingga disetujui suatu “ toleransi “. Kontrol kualitas adalah kombinasi semua alat dan teknik yang digunakanuntuk mengontrol kualitas suatu produk dengan biaya seekonomis mungkinuntuk memenuhi syarat pesanan.Beberapa langkah yang dilakukan dalam proses kontrol kualitas :1. Penentuan standarMenentukan standar kualitas produksi sesuai dengan pesanan/permintaan.2. KonfirmasiMembandingkan hasil produksi dengan ukuran standar yang telahditentukan.3. Tindakan.Mengambil tindakan ( koreksi ) bila standar dilampui.4. Rencana perbaikan.Menggambarkan usaha terus–menerus untuk memperbaiki standar hargadan standar mutu.Untuk melaksanakan pengendalian kualitas dapat dilakukan duapendekatan antara lain :a. Pendekatan bahan baku perusahaanBahan baku merupakan faktor yang cukup besar pengaruhnyaterhadap kualitas produk akhir. Karena kualitas ditentukan oleh kualitasbahan bakunya, maka perlu adanya pengendalian kualitas atau qualitycontrol bahan baku yang diteliti. b. Pendekatan Proses Produksi Perusahaan.Sifat dan jenis proses produksi perusahaan berbeda satu denganyang lainnya. Maka quality control pada proses produksi pada setiapperusahaan adalah berbeda.Proses pembuatan produk pada suatu industri tentunya harus sesuaidengan spesifikasi yang ditetapkan oleh konsumen. Sangat penting untukmembuat produk yang dapat memenuhi syarat–syarat dari orang yangmenggunakannya. Ada dua segi umum tentang kualitas, yaitu kualitasrancangan dan kualitas kecocokan.a. Kualitas rancangan adalah variasi dalam tingkat kualitas pada barang ataujasa yang disengaja. Misalnya semua mobil mempunyai tujuan dasarmemberikan angkutan yang aman bagi penggunanya, tetapi mempunyaiukuran dan penampilan berbeda. Perbedaan–perbedaan ini adalah hasilperbedaan rancangan yang disengaja antara jenis – jenis mobil itu.b. Kualitas kecocokan adalah seberapa baik produk tersebut sesuai denganspesifikasi dan kelonggaran yang disyaratkan oleh rancangan itu.Tiap produk mempunyai sejumlah unsur yang bersama–samamenggambarkan kecocokan penggunanya. Parameter–parameter ini biasanyadinamakan ciri–ciri kualitas, yaitu :1. Fisik. Panjang, berat, voltase, kekentalan2. Indera. Rasa, penampilan, warna.3. Orientasi waktu. Keandalan, dapatnya dipelihara, dapatnya dirawatKualitas suatu produk ditentukan oleh ciri–ciri produk itu. Segala ciriyang mendukung produk itu memenuhi persyaratan disebut karakteristikkualitas.Proses produksi sebagai satu sistem dengan sekumpulan masukan dan satuhasil seperti pada gambar 2.1. Masukan x1, x2, …, xp adalah faktor – faktoryang terkendali, seperti temperatur, tekanan, tingkat masukan dan variabelproses yang lain. Masukan z1, z2, …, zq adalah masukan tak terkendali,seperti faktor–faktor lingkungan dan kualitas bahan baku yang dirasakan olehpenjual. Proses produksi mengubah masukan–masukan ini menjadisuatuproduk akhir yang mempunyai beberapa parameter yang menggambarkankualitasnya atau kecocokan untuk digunakan. Variabel hasil y adalah ukurankualitas proses. a. Percobaan yang dirancang sangat membantu dalam menemukanvariabel kunci yang mempengaruhi ciri–ciri kualitas yang menarik dalam proses. Percobaan yang dirancang adalah suatu pendekatan Proses Pengukuran Evaluasi Pengendalian11 pengubahan sistematik faktor masukan terkendali dan pengamatan pengaruh faktor–faktor ini pada parameter produk hasilnya.Percobaan yang dirancang secara statistik sangat berguna dalam mengurangi variabilitas ciri–ciri kualitas dan menentukan tingkat variabel terkontrol yang mengoptimalkan penampilan proses.(Montgomery, 1985 )

Sumber

Pengendalian mutu (Quality Control), atau QC untuk akronimnya, adalah suatu proses yang pada intinya adalah menjadikan entitas sebagai peninjau kualitas dari semua faktor yang terlibat dalam kegiatan produksi. Terdapat tiga aspek yang ditekankan pada pendekatan ini, yaitu:
1. Unsur-unsur seperti kontrol, manajemen pekerjaan, proses-proses yang terdefinisi dan telah terkelola dengan baik, kriteria integritas dan kinerja, dan identifikasi catatan.
2. Kompetensi, seperti pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan kualifikasi.
3. Elemen lunak, seperti kepegawaian, integritas, kepercayaan, budaya organisasi, motivasi, semangat tim, dan hubungan yang berkualitas.
Lingkup kontrol termasuk pada inspeksi produk, di mana setiap produk diperiksa secara visual, dan biasanya pemeriksaan tersebut menggunakan mikroskop stereo untuk mendapatkan detail halus sebelum produk tersebut dijual ke pasar eksternal. Seseorang yang bertugas untuk mengawasi (inspektur) akan diberikan daftar dan deskripsi kecacatan-kecacatan dari produk cacat yang tidak dapat diterima (tidak dapat dirilis), contohnya seperti keretak atau kecacatan permukaan. Kualitas dari output akan beresiko mengalami kecacatan jika salah satu dari tiga aspek tersebut tidak tercukupi.
Penekanan QC terletak pada pengujian produk untuk mendapatkan produk yang cacat. Dalam pemilihan produk yang akan diuji, biasanya dilakukan pemilihan produk secara acak (menggunakan teknik sampling). Setelah menguji produk yang cacat, hal tersebut akan dilaporkan kepada manajemen pembuat keputusan apakah produk dapat dirilis atau ditolak. Hal ini dilakukan guna menjamin kualitas dan merupakan upaya untuk meningkatkan dan menstabilkan proses produksi (dan proses-proses lainnya yang terkait) untuk menghindari, atau setidaknya meminimalkan, isu-isu yang mengarah kepada kecacatan-kecacatan di tempat pertama, yaitu pabrik. Untuk pekerjaan borongan, terutama pekerjaan-pekerjaan yang diberikan oleh instansi pemerintah, isu-isu pengendalian mutu adalah salah satu alasan utama yang menyebabkan tidak diperbaharuinya kontrak kerja
Sumber 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar